++++++++++++++++
Haji yaitu panggilan untuk umat Muslim yang memiliki kemampuan, baik financial dan jasmani.
Namun senantiasa ada-ada saja tingkah laku jamaah haji dari Indonesia yang buat geleng kepala. Maksud hati inginkan meyakinkan beribadah jalan lancar tetapi jadi buat persoalan. Parahnya sampai ada yang bawa jimat hingga punyai urusan dengan pihak kepolisian.
Namun yang kerap berjalan biasanya permasalahan perbekalan membludak yang dibawa calon jamaah.
Seperti pengalaman Panitia Penyelenggara Beribadah Haji (IPHI) Kota Cirebon yang pernah kerepotan lantaran perilaku jamaah. Kepala IPHI Kota Cirebon, Slamet mengemukakan, jamaah haji asal Jawa Barat termasuk yang paling repot. Sebab banyak jamaah yang membawa barang yang tak perlu, seperti rice cooker, termos, rokok hingga obat kuat.
Barang-barang ini kelak ada yang kembali diperjual belikan di tanah suci. Ada jamaah yang pergi dengan membawa rokok berslop-slop. Termasuk juga obat kuat.
" Banyak rokok yang bawanya berslop-slop demikian juga dengan obat kuat. Lantaran di sana harga nya demikian mahal, jadi bisa dijual dengan harga lima kali lipat dari harga di Indonesia, " tutur Slamet sekian waktu lalu.
Narasi lain pernah berjalan waktu 2011. petugas Panitia Penyelenggara Melaksanakan ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi rasakan isi koper jamaah asal Solo membawa beras serta rice cooker.
Ketua Bagian III PPIH Arab Saudi, Aranto mengungkap, koper yang dibawa jamaah Solo sangat berat. Kenyataannya kecuali baju, ada pula beras yang mereka bawa. Tidak tanggung-tanggung, beras dibawa kian lebih 5 Kg. Bukan sekedar itu, adapula makanan kering dan telur.
" Itu yang membikin beban koper lebih berat dibanding koper jamaah yang pergi dari embarkasih lain, "
terangnya.
Salah seorang jamaah yang menginap di Hotel Holiday Villa, Madinah menjelaskan argumen mengapa ada
barang-barang seperti rice cooker dan beras dibawa ke tanah suci. Dia beralasan, barang itu digunakan untuk isi perut saat pagi hari.
" Apabila pagi buat sarapan, buat mie instan atau masak nasi, " tutur jamaah wanita asal Indonesia th. 2011.
Selanjutnya Pemerintah Arab Saudi menerapkan ketetapan baru pada 2014 untuk jamaah haji. Di mana jamaah haji dilarang memasak makanan sendiri, sampai tak ada satupun pemondokan sediakan dapur khusus untuk mengolah makanan.
" Ketetapan dari pemerintah Arab Saudi untuk antisipasi terjadinya kebakaran sudah disosialisasikan ke semuanya embarkasi di Indonesia. Apabila jamaah haji tetaplah memaksa untuk memasak nasi atau membawa masakan dengan bunyi yang mengeluarkan aroma, alarm yang ada di pemondokan bakal berbunyi, " tutur Kepala Daker Makkah Endang Jumali di Makkah, Rabu (3/9/2014).
Walaupun begitu, masih tetap saja ada perilaku jamaah haji Indonesia yang menentangnya dan nekat membawa barang-barang yang tak perlu. Dapat dibuktikan, seorang calon jemaah haji (calhaj) di asrama haji Sudiang, Makassar dijumpai membawa minuman memiliki kandungan alkohol hasil fermentasi tape ketan hitam yang dikemas dalam botol ukuran kurang lebih 1/2 liter.
Calhaj itu beralasan minuman itu obat kuat, obat anti capek agar kuat lakukan melaksanakan ibadah haji di tanah suci.
Obat anti capek ala calhaj ini diketahui petugas saat kontrol barang dalam koper miliki calhaj, Jumat, (26/8) sekitaran jam 09. 00 WITA. Petugas selekasnya mengambil alih sebagai tanda bukti.
Abi Ratno, petugas Avsec Bandara yang bertugas di asrama haji Sudiang menyampaikan, calhaj yang membawa minuman memiliki kandungan alkohol itu lelaki asal Sulawesi Barat yang tergabung dalam grup terbang 14.
" Kita selekasnya sita cairan dalam botol itu saat diketahui dalam koper calhaj terkait lantaran mempunyai kandungan alkohol. Kelak akan menjadikan tanda bukti saat tekuni selesai semua pemberangkatan, " kata Abi Ratno.
Cairan fermentasi tape ketan hitam dilarang dibawa karena mempunyai kandungan unsur alkohol. Cairan itu bisa menyebabkan letupan sampai bakal mengakibatkan keresahan penumpang dan calhaj yang lain.
++++++++++++++++++++++++++
+++++++++++++++++++++
Haji yaitu panggilan untuk umat Muslim yang memiliki kemampuan, baik financial dan jasmani.
Namun senantiasa ada-ada saja tingkah laku jamaah haji dari Indonesia yang buat geleng kepala. Maksud hati inginkan meyakinkan beribadah jalan lancar tetapi jadi buat persoalan. Parahnya sampai ada yang bawa jimat hingga punyai urusan dengan pihak kepolisian.
Namun yang kerap berjalan biasanya permasalahan perbekalan membludak yang dibawa calon jamaah.
Seperti pengalaman Panitia Penyelenggara Beribadah Haji (IPHI) Kota Cirebon yang pernah kerepotan lantaran perilaku jamaah. Kepala IPHI Kota Cirebon, Slamet mengemukakan, jamaah haji asal Jawa Barat termasuk yang paling repot. Sebab banyak jamaah yang membawa barang yang tak perlu, seperti rice cooker, termos, rokok hingga obat kuat.
Barang-barang ini kelak ada yang kembali diperjual belikan di tanah suci. Ada jamaah yang pergi dengan membawa rokok berslop-slop. Termasuk juga obat kuat.
" Banyak rokok yang bawanya berslop-slop demikian juga dengan obat kuat. Lantaran di sana harga nya demikian mahal, jadi bisa dijual dengan harga lima kali lipat dari harga di Indonesia, " tutur Slamet sekian waktu lalu.
Narasi lain pernah berjalan waktu 2011. petugas Panitia Penyelenggara Melaksanakan ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi rasakan isi koper jamaah asal Solo membawa beras serta rice cooker.
Ketua Bagian III PPIH Arab Saudi, Aranto mengungkap, koper yang dibawa jamaah Solo sangat berat. Kenyataannya kecuali baju, ada pula beras yang mereka bawa. Tidak tanggung-tanggung, beras dibawa kian lebih 5 Kg. Bukan sekedar itu, adapula makanan kering dan telur.
" Itu yang membikin beban koper lebih berat dibanding koper jamaah yang pergi dari embarkasih lain, "
terangnya.
Salah seorang jamaah yang menginap di Hotel Holiday Villa, Madinah menjelaskan argumen mengapa ada
barang-barang seperti rice cooker dan beras dibawa ke tanah suci. Dia beralasan, barang itu digunakan untuk isi perut saat pagi hari.
" Apabila pagi buat sarapan, buat mie instan atau masak nasi, " tutur jamaah wanita asal Indonesia th. 2011.
Selanjutnya Pemerintah Arab Saudi menerapkan ketetapan baru pada 2014 untuk jamaah haji. Di mana jamaah haji dilarang memasak makanan sendiri, sampai tak ada satupun pemondokan sediakan dapur khusus untuk mengolah makanan.
" Ketetapan dari pemerintah Arab Saudi untuk antisipasi terjadinya kebakaran sudah disosialisasikan ke semuanya embarkasi di Indonesia. Apabila jamaah haji tetaplah memaksa untuk memasak nasi atau membawa masakan dengan bunyi yang mengeluarkan aroma, alarm yang ada di pemondokan bakal berbunyi, " tutur Kepala Daker Makkah Endang Jumali di Makkah, Rabu (3/9/2014).
Walaupun begitu, masih tetap saja ada perilaku jamaah haji Indonesia yang menentangnya dan nekat membawa barang-barang yang tak perlu. Dapat dibuktikan, seorang calon jemaah haji (calhaj) di asrama haji Sudiang, Makassar dijumpai membawa minuman memiliki kandungan alkohol hasil fermentasi tape ketan hitam yang dikemas dalam botol ukuran kurang lebih 1/2 liter.
Calhaj itu beralasan minuman itu obat kuat, obat anti capek agar kuat lakukan melaksanakan ibadah haji di tanah suci.
Obat anti capek ala calhaj ini diketahui petugas saat kontrol barang dalam koper miliki calhaj, Jumat, (26/8) sekitaran jam 09. 00 WITA. Petugas selekasnya mengambil alih sebagai tanda bukti.
Abi Ratno, petugas Avsec Bandara yang bertugas di asrama haji Sudiang menyampaikan, calhaj yang membawa minuman memiliki kandungan alkohol itu lelaki asal Sulawesi Barat yang tergabung dalam grup terbang 14.
" Kita selekasnya sita cairan dalam botol itu saat diketahui dalam koper calhaj terkait lantaran mempunyai kandungan alkohol. Kelak akan menjadikan tanda bukti saat tekuni selesai semua pemberangkatan, " kata Abi Ratno.
Cairan fermentasi tape ketan hitam dilarang dibawa karena mempunyai kandungan unsur alkohol. Cairan itu bisa menyebabkan letupan sampai bakal mengakibatkan keresahan penumpang dan calhaj yang lain.
MENGEJUTKAN NETIZEN..!!! Cuma jamaah haji asal Indonesia yang kelakuannya begini di Tanah Suci makah.. bantu BAGIKAN YA agar banyak yang tau..
4/
5
Oleh
Cintya Cinta